KASATMATA.COM – Bagi kamu content creator atau penulis yang biasa menggunakan video YouTube sebagai refrensi atau bahan tulisan saat ini dipermudah dengan aplikasi pendukung ubah video jadi teks. Jadi kamu tidak perlu repot transkrip dengan mendengarkan video tersebut, cukup menggunakan Anthiago Online video transcript.


YouTube saat ini menjadi platform video yang dijadikan bahan tulisan, tentu saja video yang memiliki nilai-nilai edukasi dan refrensi kebutuhan menulis. Tentu hal ini akan menghemat waktu dan mempercepat kinerja sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak terbengkali.


Anthiago Online video transcript adalah aplikasi web yang mampu transkrip video youtube jadi teks secara otomatis.


Kelebihan dari aplikasi web ini tidak memerlukan registrasi dan verifikasi. Sehingga cukup membuka laman resminya. Selain itu kelebihan dari aplikasi ini yakni akses kemudahan dan fiturnya yang mendukung dengan berbagai versi bahasa, terlebih lagi bahasa Indonesia, fitur menyedikan lebih dari 100 bahasa.


Tentunya kelebihan lainnya yakni dapat diakses secara gratis dan tentunya tidak berbayar. Bahkan sangat praktis untuk menggunakannya, hanya cukup menempelkan url video yang akan di transkrip.


Berikut ini cara menggunakan Anthiago, transkrip video youtube jadi teks:


1. Terlebih dahulu tentunya cari video YouTube yang akan ditranskrip. Kemudian copy URL video YouTube tersebut.


2. Kemudian akses laman resmi atau website Anthiago Online video transcript di link berikut: https://anthiago.com/transcript


3. Pada kolom yang disediakan, pasti atau tempelkan URL video YouTube tadi. Jangan lupa pilih bahasa yang akan digunakan, misalnya bahasa Indonesia.


4. Lalu klik ‘Transcript’ dan tunggu sampai proses terselesaikan. Kemudian scroll ke bawah, maka hasil dari video ke teks sudah jadi.


Demikianlah cara mudah ubah video jadi teks, semoga bermanfaat.***


KASATMATA.COM- Talk show dalam rangka menyongsong Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia akan diselenggarakan hari ini di Jakarta (Senin, 18 Maret 2024) mulai pukul 16.00 WIB-pukul 17.00 WIB yang disiarkan secara langsung (live) oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 4.


Demikian press release (siaran pers-red) yang disampaikan kepada wartawan oleh Aliansi Budaya Rakyat (ABRA) di Jakarta pada Senin pagi (18/3/2024).


"Pendidikan dan Kebudayaan selama ini tergabung menjadi satu dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun, bagai menjadi dua sisi mata uang. Satu nilai, tetapi berbeda rupa, berbeda posisi.


Pendidikan dan Kebudayaan adalah dua hal yang saling berbeda, sangat tidak ideal jika dimiliki oleh satu kementerian. Sulit untuk menyatukannya secara utuh, karena akan senantiasa dihadapkan pada suatu keadaan yang bisa menimbulkan dua persepsi yang berbeda, karena sudut pandang pendidik dan budayawan juga jauh berbeda.


Pendidikan tentang kebudayaan memang teramat sangat perlu. Tapi sangat jelas pendidikan tidak melulu mengenai kebudayaan, melainkan mencakup banyak aspek ilmu pengetahuan seperti pendidikan hukum, sosial, politik, ekonomi, agama, bahkan olahraga dan lain sebagainya. 


Jika bidang hukum, sosial, politik, ekonomi, agama dan olahraga memiliki kementerian khusus yang terpisah dari kementerian pendidikan, kenapa kebudayaan tidak?


Indonesia Kaya Kebudayaan 

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya. Kekayaan budaya Indonesia tidak hanya mencakup kekayaan seni semata, tapi juga kekayaan bahasa, pandangan hidup, sikap, nilai, moral, tujuan, dan adat istiadat yang ada di tiap kelompok sosial masyarakat yang jumlahnya ribuan. 


Hal ini harus ditangani secara khusus, fokus dan terarah oleh satu Kementerian Kebudayaan yang terpisah dari Kementerian Pendidikan.


Bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa, terdiri atas berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku bangsa. 


Cagar Budaya di Indonesia mencapai angka 66.513, terdiri atas 54.398 Cagar Budaya Bergerak dan 12.115 Cagar Budaya Tidak Bergerak, yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.


Indonesia memiliki 1728 Warisan Budaya Tak benda (WBTb). Jumlah tersebut terdiri dari : 491 warisan budaya dalam domain adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-perayaan; 440 warisan budaya dalam domain Kemahiran dan kerajinan tradisional; 75 warisan budaya dalam domain pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan demesta; 503 warisan budaya dalam domain seni pertunjukan; dan 219 warisan budaya dalam domain tradisi lisan dan ekspresi.


Dengan dasar pemikiran tersebut, Aliansi Budaya Rakyat (ABRA) yang diprakarsai oleh kelompok/organisasi seniman – budayawan dan aktivis yang terdiri dari Horjabius, Dapunta, Ampera, Taman Inspirasi Sastra Indonesia, serta Cakra Satya 08 merasa perlu mendorong secara serius terwujudnya Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia secara mandiri pada masa pemerintahan periode 2024-2029. 


ABRA bekerjasama dengan RRI (Radio Republik Indonesia)  akan menghadirkan 4 orang narasumber antara lain; Rocky Gerung (komentator politik, filsuf, akademikus, dan intelektual publik), H. Deddy Mizwar (aktor, sutradara, dan politikus), Joe Marbun (arkeolog dan praktisi kebijakan kebudayaan), dan Bambang Prihadi (Ketua Dewan Kesenian Jakarta). 


Dari perspektif budayawan, seniman, politisi dan intelektual publik, talk show ini akan memberikan paparan dan gambaran yang dapat merperkaya serta memperkuat wacana pembentukan Kementerian Kebudayaan.


Talk show ini akan disiarkan oleh Pro 4 berjaringan, RRI Net dan Youtube official, Live dari Auditorium Yusuf Ronodipuro RRI Jakarta pada hari Senin, 18 Maret 2024, pukul 16.00 – 17.00 WIB. 


Acara yang dipandu oleh Abbi Zaki (penyiar Pro 4 RRI) sebagai MC, dan Teuku Rifnu Wikana (aktor dan sutradara film) sebagai moderator diharapkan dapat menyatukan persepsi serta mendorong lahirnya Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. (Lasman Simanjuntak).***


KASATMATA.COM – Revolusi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk menulis atau bikin konten tulisan bukan sekadar yang ditawarkan ChatGPT. Kini hadir AI pembuat konten tulisan yakni Copymate dengan kelebihan dapat optimasi SEO konten atau Search Engine Optimization.


Tentu ini hal menarik bagi para content writer atau conten creator yang bergelut dalam bidang menulis. Dengan hanya menggunakan Copymate tidak perlu-perlu repot-repot riset keyoword atau kata kunci.


Dikutip dari laman resminya https://copymate.app:


Innovative AI-Powered, SEO Content Generator.
Copymate is your ultimate solution to effortlessly create dozens of high-quality, long-term and SEO optimized articles in just minutes!


Aplikasi AI pembuat konten ini menawarkan kelebihannya yakni membuat puluhan tulisan atau artikel yang memiliki kualitas tinggi. Selain itu kualitas artikelnya juga jangka panjang dan dioptimalkan untuk SEO hanya dalam hitungan menit.


Melalui aplikasi ini menurut keterangan resminya akan mendapatkan beberapa keuntuangan, selain kelebihan diatas yakni hemat waktu, uang, dan tingkatkan produktivitas.


“Aplikasi revolusioner kami yang digerakkan oleh AI hadir untuk merampingkan proses pembuatan konten Anda, memungkinkan Anda menghasilkan artikel dalam jumlah tak terbatas dan mengurangi biaya konten hingga 98%!.”


CopyMate merupakan aplikasi AI bertenaga GPT-4 pertama di dunia yang membuat semua jenis konten dalam 33 bahasa.


Selain itu aplikasi AI ini memiliki Bulk Generator, langsung terintegrasi dengan WordPress, GPT-4 dan Multisite Management.


Jika Anda tertarik dengan teknologi berbasis konten untuk SEO ini ada tawaran menarik dengan memberikan layanan gratis. Tentu layanan gratis tersebut memiliki keterbatasan, karena aplikasi AI berbasis konten ini memiliki keras premium juga.


Tapi lumayan untuk kelas gratis hanya bisa menggunakannya satu kali dan bisa bikin artikel 16.000 kata.


Untuk kelas premium dibagi beberapa paket, untuk paket harga $29, bikin bikin 25 artikel setiap harinya. Sementara paket dengan harga $59, Anda bisa membuat 100 artikel. Selain itu juga ada paket dengan harga $250 dapat bikin 500 artikel.


Jika tertarik bisa dicoba versi gratisnya dulu, cara daftar atau registrasi CopyMate cukup menggunakan alamat email. Semoga bermanfaat.***

Webinar "Inspirasi Taqorrub-Ilalloh Lewat Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Mantan Ekstrimis

KASATMATA.COM - Dalam studi terorisme untuk profiling kelompok ekstrem biasanya melihat tiga hal, 3N theories: Naratif, Need, dan Network. 


Demikian disampaikan Dr. phil. Suratno Muchoeri Direktur The Lead Institute Universitas Paramadina dalam webinar "Inspirasi Taqorrub-Ilalloh Lewat Kisah Perjalanan-Spiritual Para Tokoh: Edisi Mantan Ekstrimis" yang dilaksanakan secara Daring di Jakarta, Jumat (15/3/2024)


Suratno mencoba menjelaskan bagaimana seseorang terpapar ekstremisme.

Pertama, tentang naratif, semua kelompok ekstrem Islam pasti alasannya jihad. Misalnya dalam kasus Kang MT (Matahari Timoer), narasi yang dominan dalam kelompok NII misalnya minazzulumat ila nur, kenapa? Karena NII menganggap NKRI thogut, negara tidak berdasarkan Islam," katanya.


Lebih lanjut mengatakan, kedua, need atau motif, biasanya adalah kebutuhan fisik dan psikis. Kalau fisik biasanya lingkungan, makanya biasanya anak muda yang kurang pergaulan dia mudah masuk karena mereka butuh lingkungan. 


"Kemudian psikis, yang berhubungan dengan kedamaian. Kang MT dulu pernah di jalanan, berkelahi dengan kehidupan yang keras sehingga orang butuh kedamaian secara spiritual,” tambah Suratno.


Masih menurut Suratno kadang dikarenakan ada faktor kemiskinan juga. 

“Kalau miskin, kadang merasa gagal hidupnya, jika merasa gagal solusinya akhirnya kelompok ekstremis memberikan penawar kebahagiaan. Bahkan pada kelompok ekstrem seperti JI jadi pengantin.”


“Kemudian, network, Kang MT masuk ke NII sebagai network utama. Setelah hidup di jalanan, hampa spiritual, masuk ke masjid. Pada 1990 an, kelompok seperti NII memang adalah kelompok bawah tanah karena dikejar rezim Soeharto yang dianggap subversif. Recruiternya ke masjid, tanpa sengaja ketemulah di satu masjid, jadi networknya adalah melalui masjid," terangnya.


“Masalahnya dalam proses liminal, kenapa ada ekstremis taubat dan ada yang tidak mau bahkan sampai meninggal? Menurut teori itu, yang dilihat ada istilahnya push factor dan pull factor. Faktor pendorong datang dari Kang MT sendiri, tapi juga ada faktor dari luar atau faktor penarik. Yang bisa positif bisa juga negatif, di mana keputusan terakhir ada pada pelakunya sendiri.” Jelas Suratno.


Narasumber lainnya Matahari Timoer (Kang MT) aktivis sosial dan juga mantan Ekstremis menceritakan perjalanan hidupnya. 


“Kita tahu kehidupan dalam gelembung ekstremisme seperti terjebak dalam labirin kegelapan, di situ kita merasa sudah menyebar pelita, cahaya kecil untuk menerangi masyarakat dengan slogan ‘dari kegelapan menuju cahaya’. Nah, keyakinan ideologis yang dipegang teguh menjadi tembok tebal yang membatasi ruang pandang dan membungkam suara hati.” Ungkapnya.


Bagi mantan anggota gerakan bawah tanah yang melepaskan diri dari cengkeraman ekstremisme, kembali ke kehidupan normal adalah sebuah perjalanan spiritual yang penuh rintangan dan pergolakan batin.


Kang MT mengungkap adanya keraguan dan kebingungan.  “Awal mulanya saya bingung melihat kontradiksi ideologi dengan kenyataan di lapangan. Ketika saya melihat ada kekerasan dan kekejaman yang dilakukan atas nama Allah, itu kok begini sih, mulai tergerus keyakinan saya.”


“Tembok kedua, pencarian kebenaran. Rasa haus akan kebenaran mendorong untuk mencari informasi di luar cakupannya, membaca buku, artikel, dan berbicara dengan tokoh.  Saya ingin membuka mata terhadap realitas yang sebenarnya di masyarakat, dibandingkan dengan realitas yang saya alami.” Imbuhnya.


Keputusan untuk meninggalkan gerakan bawah tanah menurutnya bukan perkara mudah, ancaman bahaya dan pembunuhan mengintai. 


“Saya sendiri ketika mau keluar dan perlawanan sudah makin terang-terangan, akhirnya kena hukuman dan darah kami dihalalkan.”


Kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi juga bukan hal yang mudah. 

“Di satu sisi saya melihat para pengelola negara, para politikus yang membuat saya pesimis, mereka korup bagaimana mungkin saya membenarkan pejabat korup, takluk pada oligarki, menumbalkan masyarakat adat untuk memenuhi kerakusan korporasi tambang, aparatur hukum yang bermain hukum.”


“Melihat wajah tulus rakyat Indonesia yang saling respek terhadap keragaman, itulah yang membuat akhirnya memang apabila kita memang berniat untuk meninggalkan satu yang salah dan kembali kepada jalur normal, Tuhan tidak akan diam," pungkasnya.***

Ilustrasi foto: Pexels.com

KASATMATA.COM – Hormat dan patuh kepada guru adalah akhlak terpuji yang memiliki nilai-nilai dalam budaya pendidikan maupun ajaran agama Islam. Akhlak terpuji mencakup perilaku yang baik, seperti jujur, santun, dan bertanggung jawab, yang merupakan landasan bagi hubungan yang sehat antara siswa dan guru.


Hormat kepada guru adalah sikap yang menonjolkan penghargaan terhadap ilmu dan pengajaran yang diberikan oleh guru.


Siswa yang memiliki sikap hormat terhadap guru akan lebih cenderung bersikap terbuka terhadap pembelajaran, menerima arahan dengan baik, dan menghargai peran guru sebagai pembimbing dalam proses pendidikan.


Hormat dan patuh kepada guru menunjukkan ketaatan siswa terhadap aturan dan tata tertib yang ditetapkan dalam lingkungan sekolah. Patuh tidak hanya mencakup ketaatan terhadap peraturan formal, tetapi juga melibatkan ketaatan terhadap petunjuk dan nasihat guru sebagai mentor.


Sikap patuh menciptakan lingkungan belajar yang teratur dan efisien, di mana proses pendidikan dapat berjalan lancar.


Selain itu, ketaatan siswa kepada guru menciptakan hubungan saling percaya antara guru dan siswa, yang merupakan pondasi penting untuk pengembangan karakter dan pembentukan kepribadian yang baik dalam dunia pendidikan.


Beriktu ini materi tentang Akhlak Terpuji, Hormat dan Patuh kepada Guru  yang dikutip dari Buku Akidah Akhlak MI kelas 3, penulis Khoirul Mujahiddin yang diterbitkan Kementerian Agama RI:


Selain orangtua, manusia yang sangat berjasa dalam perjalanan hidup kita adalah guru. Kehadiran guru membuat kita menjadi anak yang pintar dan menjadi tahu tentang ilmu. Karena itu kita patut hormat dan patuh kepada guru[1]guru kita. Bagaimana kita hormat dan patuh terhadap guru kita?


Beberapa ciri dari sikap patuh dan taat kepada guru adalah sebagai berikut:


  1. Sopan santun

Hormat terhadap guru harus diwujudkan dengan sikap yang baik  terhadapnya. Misalnya, dengan berperilaku sopan santun. Guru adalah orang yang telah mendidik sekaligus mengajari kita dengan berbagai ilmu yang  sangat berguna bagi kehidupan dan masa depan kita semua.


Hormatilah guru sebagaimana menghormati kedua orangtua kita. Berdirilah menyambutnya jika guru datang. Tidak boleh mendahului dan memutus pembicaraannya.


Memberi salam dan menjabat tangannya setiap hari di sekolah dan menghadapinya dengan wajah tersenyum.


  1. Menghargai

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Berkat jasa dan pengorbanannya  kita bisa membaca, menghitung, dan mengenal dunia sekeliling kita. Oleh karena itu kita wajib menghargai guru.


Salah satu cara menghargai guru adalah dengan mendengarkan semua perkataannya, mengerjakan semua  tugasnya dan tidak melupakannya walaupun kita telah keluar dari sekolah atau guru sudah tidak mengajari kita.


  1. Taat

Anak yang beradab adalah anak yang memiliki ketaatan yang tinggi terhadap gurunya. Ketaatan ini dapat diwujudkan dengan mematuhi segala nasehat yang diberikan dan menjahui segala yang dilarangnya. Ketaatan tersebut dilakukan dengan ikhlas bukan karena takut hukuman.


Sikap hormat dan patuh tersebut dapat diwujudkan dalam perbuatan sehari-hari.  Berikut adalah contoh perbuatan yang mencerminkan hormat dan patuh pada  guru:

  1. memperhatikan pengajaran yang diberikan oleh guru
  2. mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh guru
  3. melaksanakan segala nasihat guru
  4. mengucapkan salam ketika berjumpa dengan guru
  5. mencium tangan guru ketika bersalaman
  6. tidak melupakan kebaikan guru
  7. berdiri menyambut guru
  8. bertanya sesuatu yang belum dipahami dengan sopan
  9. tidak mendahului dan memutuskan pembicaraan.

 

Bagaimana perasaanmu ketika kamu dapat berbuat hormat kepada gurumu?


Adakah rasa senang dan bahagia? Perasaan bahagia itu merupakan salah satu  manfaat yang dapat kamu rasakan dari berbuat hormat kepada gurumu.


Adapun manfaat lain dari hormat kepada guru adalah:

 

  1. disenangi oleh banyak orang
  2. memperoleh ilmu yang barakah
  3. menjadi anak yang saleh
  4. mendapatkan pahala dari Allah Swt.***
Kota Semarang dilanda Banjir/Foto: Kasatmata.com

KASATMATA.COM - Sejumlah wilayah Kabupaten/Kota di Pantai Utara (Pantura) Jawa bagian tengah terdampak bencana hidrometeorologi basah akibat cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem yang ditandai dengan intensitas curah hujan tinggi disertai petir dan angin kencang sebelumnya termonitor dari satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak kemarin, Rabu (13/3).


Konsentrasi awan yang memicu cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya warna merah-oranye pada peta satelit di sepanjang garis pantai mulai dari Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan.


Hasil akumulasi data yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Jumat (15/3), sejumlah wilayah Kabupaten/Kota telah melaporkan kejadian bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor.


Banjir Bandang Pekalongan, Dua Warga Jadi Korban

Laporan pertama yang dihimpun Pusdalops BNPB dan BPBD yakni peristiwa banjir bandang yang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Bencana itu terjadi setelah bangunan penampungan air mengalami kerusakan hingga jebol setelah kehilangan daya tampung.


Peristiwa yang terjadi pada hari Rabu (13/3) pukul 19.00 WIB itu mengakibatkan dua warga meninggal dunia karena hanyut beserta dengan rumah yang ditinggalinya. Kedua korban yang merupakan ibu dan anak itu berhasil dievakuasi jenazahnya.


Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo, mengkonfirmasi adanya dua korban meninggal atas dampak banjir bandang akibat cuaca ekstrem tersebut.


“Iya betul. Dua korban itu ibu dan anak hanyut terdampak banjir bandang waktu di dalam rumah karena rumahnya juga hanyut,” ungkap Budi, Rabu (13/3).


Selain korban jiwa meninggal dunia, sebanyak 10 orang warga juga dilaporkan mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan intensif oleh petugas fasilitas kesehatan.


Banjir di Pekalongan menurut perkembangan data terakhir telah berdampak pada 70 KK yang mana ada sebanyak 51 jiwa mengungsi di Balai Desa Wangandowo dan Sekdes Wangandowo.


Adapun sarana dan prasarana yang terdampak meliputi 50 rumah rusak ringan, 10 rumah rusak berat, 2 rumah hanyut, 2 sarana ibadah rusak dan 1 jembatan rusak.


BPBD Kabupaten Pekalongan bersama Dinas Sosial telah mendistribusikan logistik kepada warga terdampak. Sementara itu Dinas Pekerjaan Umum dan Pemadam Kebakaran mengerahkan alat berat dan mobil damkar untuk pembersihan sisa puing dan material. Warga bersama unsur TNI, Polri dan relawan turut melakukan pembersihan lokasi terdampak.


Banjir Kota Pekalongan Paksa 572 Warga Mengungsi

Banjir melanda sembilan kelurahan di tiga kecamatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah sejak Rabu (13/3). Sebanyak 572 warga terpaksa harus mengungsi karena permukiman mereka terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) 15-60 cm.


Adapun lokasi pengungsian itu terbagi di sembilan titik yang meliputi Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Masjid Al-Ikhlas dan TPQ An Nikmah Tirto di Kecamatan Pekalongan Barat. Kemudian Gedung Amanjiba, Gedung Panti Asuhan Arrabitoh, SDN 1 Klego, SDN 4 Klego, musala gang mentari dan gedung pertemuan Sampangan di Kecamatan Pekalongan Timur.


Menurut laporan BPBD Kota Pekalongan, banjir itu terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang terjadi di wilayah Kota Pekalongan. Kondisi itu kemudian menyebabkan drainase meluap dan beberapa sungai yang meliputi Sungai Bremi, Sungai Meduri maupun Sungai Gabus melimpasi pemukiman.


Banjir Melanda 24 Desa di Kabupaten Kendal

Laporan berikutnya sebanyak 10.835 KK atau 24.286 jiwa yang tinggal di 24 desa dalam 6 wilayah kecamatan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terdampak banjir akibat cuaca ekstrem.


Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Kendal, Hamam, melaporkan bahwa banjir dengan tinggi muka air antara 10-60 sentimeter itu murni karena faktor cuaca maupun adanya kiriman dari wilayah hulu sungai. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi akibat bencana ini. Warga memilih tetap bertahan di rumah masing-masing.


“Sementara tidak ada pengungsi. Warga bertahan di rumah masing-masing,” jelas Hamam.


Kendati demikian, tim BPBD Kabupaten Kendal bersama PMI dan Dinas Sosial Kabupaten Kendal tetap memberikan dukungan logistik dan permakanan bagi warga terdampak. Dapur umum untuk menyuplai pasokan permakanan telah didirikan di Kantor Dinsos dan PMI Kendal.


“Kami (BPBD Kabupaten Kendal) bersama Dinas Sosial dan PMI tetap menyalurkan logistik nasi bungkus kepada warga terdampak. Posko dapur umum sudah kita dirikan di PMI dan Kantor Dinsos,” ungkap Hamam.


Banjir Kepung Kota Semarang

Bergeser ke arah timur dari Kabupaten Kendal, wilayah Kota Semarang tak luput dari dampak cuaca ekstrem. Puncaknya, pada hari Kamis (13/3), Ibu Kota Jawa Tengah itu dikepung banjir hingga melumpuhkan jalur transportasi darat.


Menurut laporan Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, banjir di Kota Semarang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi yang cukup lama dari siang hingga malam hari. Ruas jalan protokol di beberapa titik Kota Atlas itu terendam hingga 80 sentimeter.


“Hujan sejak siang sampai malam,” ungkap Endro.


Jalan Raya Kaligawe yang menghubungkan Semarang dan Demak-Surabaya lumpuh total akibat genangan banjir. Stasiun Tawang Semarang pun turut terendam hingga ketinggian 10 sentimeter di atas rel. Sejumlah perjalanan kereta api terpaksa harus dialihkan.


“Jalan Raya Kaligawe lumpuh total,” kata Endro.


Hingga Jumat (15/3), BPBD Kota Semarang bersama lintas instansi gabungan masih terus berupaya melakukan penanganan darurat dengan memprioritaskan keselamatan masyarakat dan memenuhi kebutuhan dasar para warga terdampak.


“Pagi ini (Jumat, 15 Maret 2024) di wilayah Muktiharjo Kidul, kami evakuasi lansia, balita dan warga yang sakit serta distribusi logistik. Alhamdulillah di beberapa titik sudah mengalami penurunan genangan. Tapi beberapa titik seperti di RW 12 Muktiharjo Kidul masih cukup dalam sekitar 70-80 cm,” ungkap Endro.


Di samping itu, pihak BPBD Kota Semarang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Dinas Pekerjaan umum juga terus berupaya untuk menguras genangan air menggunakan pompa yang telah disiagakan sebelumnya. Adapun pompa yang difungsikan meliputi 6 dari BBWS, 2 pompa portable milik BPBD Kota Semarang dan 5 pompa dari Dinas PU Kota Semarang.


“Semua pompa berfungsi,” ungkap Endro.


Adapun data terkini, banjir Kota Semarang telah berdampak pada 158.137 jiwa yang tinggal di 40 kelurahan dalam 6 wilayah administrasi kecamatan.


Demak Kembali Terendam Banjir

Selanjutnya, Kabupaten Demak juga kembali terendam banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur sebagian besar wilayah 'Kota Wali' itu. Dampak dari kondisi cuaca ekstrem itu kemudian mempengaruhi peningkatan debit air dari wilayah hulu menuju hilir yang kemudian melimpas ke permukiman warga.


Hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Demak per Kamis (14/3), sebanyak 43.298 warga yang tinggal di 3 kelurahan dan 22 desa di 6 kecamatan terdampak banjir. Adapun 499 warga terpaksa harus mengungsi setelah permukiman mereka terendam banjir dengan TMA 10-100 cm.


Pada banjir kali ini, wilayah Kecamatan Mranggen yang sebelumnya aman dari banjir kini terdampak setelah tanggul Sungai Dombo di Desa Menur jebol setelah kehilangan kemampuan menampung debit air.


Banjir Kiriman Kembali Rendam Grobogan

Bencana banjir juga kembali melanda wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sejak Kamis (14/3) hingga Jumat (15/3). Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih, banjir kali ini datang dari hulu Sungai Lusi di wilayah timur dan air dari sungai-sungai yang berulu di Pegunungan Kendeng Utara di wilayah utara.


“Banjir kali ini disebabkan oleh air kiriman dari hulu Sungai Lusi (wilayah timur) dan air dari sungai-sungai kecil yang berhulu di Pegunungan Kendeng Utara (wilayah utara),” jelas Endang, Kamis (14/3)


Pantauan laporan dari jejaring lintas unsur forkopimda Kabupaten Grobogan, banjir kali ini meluas dalam durasi yang cukup cepat. Hingga Jumat (15/3) pagi, sejumlah ruas jalan protokol di Kota Purwodadi terendam banjir sehingga mobilitas dan aktivitas masyarakat menjadi terkendala


Berdasarkan laporan sementara yang dihimpun Pusadalops BPBD Kabupaten Grobogan, wilayah terdampak banjir telah mencakup 48 desa di 12 kecamatan. Data tersebut bersifat dinamis, karena ada sebagian wilayah yang mulai surut, namun justru ada wilayah baru yang terdampak dan mengalami kenaikan tinggi muka air.


Sementara itu, BPBD Kabupaten Grobogan bersama lintas instansi terkait terus berupaya melakukan penanganan darurat, mulai dari evakuasi warga, mendirikan pengungsian berikut dapur umum, pelayanan kesehatan dan pengalihan ruas jalan demi keselamatan pengendara oleh TNI dan Polri.


“Dapur umum kita dirikan di Kantor Dinsos Kabupaten Grobogan,” ungkap Endang.


Banjir Rendam 1.500 Hektare Lahan Pertanian di Kudus

Laporan berikutnya sebanyak 16 desa dalam 5 wilayah kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terdampak banjir dengan TMA antara 10-60 cm. Bencana itu terjadi setelah hujan deras disertai angin kencang pada hari Senin (11/3).


Hasil kaji cepat yang dilakukan tim BPBD Kabupaten Kudus, jumlah warga yang terdampak banjir ini ada sebanyak 4.132 KK atau 13.102 jiwa. Sedikitnya 150 unit rumah terendam banjir termasuk 1.500 hektare sawah.


Sebanyak 26 Desa Terdampak Banjir di Pati

Cuaca ekstrem juga melanda di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Kamis (13/3). Sebanyak 2.383 KK yang tinggal di 26 desa dalam 7 wilayah kecamatan terdampak banjir dengan TMA 10-80 cm.


Adapun lahan pertanian seluas 639 hektare juga terdampak, berikut 60 hektare lahan tebu. Rata-rata lahan pertanian yang terendam ini adalah tanaman padi yang masih muda maupun yang sudah siap panen.


Menurut laporan BPBD Kabupaten Pati, banjir itu terjadi setelah DAS tidak mampu menampung debit air hujan kemudian melimpas ke permukiman penduduk. Di samping itu, air juga terus datang dari lereng Gunung Kendeng setelah wilayah tersebut turun hujan sejak dini hari dalam durasi yang cukup lama.


Kondisi banjir saat ini untuk sebagian wilayah telah berangsur surut dan masyarakat mulai membersihkan rumahnya dari sisa puing maupun lumpur yang terbawa oleh banjir.


Banjir Berdampak Pada Sembilan Desa di Jepara

Laporan bencana terakhir dari dampak cuaca ekstrem yang melanda wilayah Pantura di Jawa Tengah adalah Kabupaten Jepara. Banjir ini terjadi pada Kamis (14/3) setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jepara dan sekitarnya.


Berbeda dengan wilayah lain pada laporan sebelumnya, banjir yang terjadi di Jepara lebih cepat surut. Kendati hal itu juga terjadi lantaran terdapat tanggul sungai yang jebol sejak dini hari, namun sore harinya air berangsur surut.


Hingga hari ini, warga sudah mulai membersihkan rumah dari puing dan lumpur. Sedangkan tim BPBD Kabupaten Jepara bersama lintas instansi dan masyarakat sekitar menambal tanggul yang jebol dengan kantong pasir dan material lainnya.


Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, telah mengeluarkan informasi awal peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi hingga pekan depan.


Menurut BMKG, wilayah Jawa Tengah terpantau adanya gangguan pada atmosfer hingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh gelombang equatorial rossby, gangguan atmosfer madden julian oscillation (MJO) dan kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia serta bibit siklon tropis 94S di teluk Carpentaria sekitar utara Australia.


Adapun kondisi tersebut menurut BMKG dapat mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah dapat berlangsung hingga tanggal 18 Maret 2024.


Menyikapi adanya prakiraan cuaca tersebut, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak bencana seperti banjir, banjir bandang tanah longsor, angin kencang, sambaran petir dan pohon tumbang.


BNPB Siapkan Operasi TMC Jilid 2

Sebagai bentuk respon cepat atas rentetan kejadian bencana hidrometeorologi di sepanjang Pantura Jawa Tengah, BNPB akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) jilid 2. Sebelumnya operasi TMC ini dilakukan untuk penanganan banjir besar di Demak pada satu bulan yang lalu demi mengurangi tingkat curah hujan di wilayah hulu maupun hilir.


Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB, Agus Riyanto mengatakan bahwa BNPB telah berkoordinasi dengan BMKG serta lintas K/L lainnya. Dari hasil koordinasi ini maka diputuskan untuk kembali melakukan operasi TMC yang rencananya akan dimulai besok Sabtu (16/3) hingga Rabu (20/3) mendatang.


“Bapak Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Ibu Kepala BMKG. Pada dasarnya dengan melihat potensi prakiraan cuaca dan masifnya dampak bencana, maka diputuskan akan dilaksanakan TMC di area Pantura Jawa Tengah,” jelas Agus Jumat (15/2).


Agus menambahkan, operasi TMC ini akan dilakukan pada cakupan area yang lebih luas dari operasi yang pertama. Hal itu dilakukan dengan melihat area terdampak bencana yang lebih besar dan adanya potensi risiko yang lebih masif.


“Areanya kita perluas. Karena ini dampaknya lebih besar dari yang kemarin. Mencakup Pekalongan, Grobogan, Demak juga,” jelas Agus.


Adapun tantangan yang ada di depan mata dalam penanganan banjir, khususnya di Semarang Raya ini adalah selain kiriman dari hulu, wilayah perairan Laut Jawa di utara Kota Semarang juga mengalami kenaikan muka air laut yang dapat memicu gelombang tinggi. Namun Agus optimis dengan segala ikhtiar yang dilakukan oleh seluruh pihak, maka penanganan bencana hidrometeorologi ini dapat segera diatasi dengan baik dan sesegera mungkin.


“Tantangannya adalah air dari hulu terus datang, namun air lautnya juga naik dan gelombang pasang. Ini yang harus kita antisipasi,” pungkas Agus.***


KASATMATA.COM – Saat kegiatan belajar mengajar terkesan monoton, maka diperlukan alternatif lain agar kegiatan pembelajaran kembali interaktif. Salah satu upaya yang dilakukan adalah main tebak-tebak dengan pertanyaan; “Buah apa yang bisa terbang?”


Meski terkadang permainan tebak-tebakan semacam ini ada jawaban yang diplesetakan. Jadi pertanyaan Buah apa yang bisa terbang justru terkadang menjebak.


Misalnya pertanyaan “Buah apa yang paling rajin?," jawabannya “Apel Pagi.” Meski demikian bermain tebak-tebakan membutuhkan pemikiran kreatif untuk mencari jawaban yang unik dan lucu. Hal ini dapat merangsang otak dan melatih kemampuan berpikir lateral.


Jadi bermain tebak-tebak adalah salah satu bentuk hiburan yang menyenangkan dan seru. Contoh pertanyaan lagi seperti, “Buah apa yang banyak uangnya?", jawabannya: “Srikaya.”


Tebak-tebakan biasanya sederhana dan menyenangkan. Mereka dapat menjadi hiburan ringan untuk menghilangkan kebosanan atau mengisi waktu luang dengan kesenangan.

Berikut ini jawaban untuk pertanyaan di awal:

1. Buah apa yang bisa terbang?

Jawaban: Buah Naga


2. Buah apa yang paling sopan?
Jawaban: Mangga


3. Buah apa yang banyak dosanya?
Jawaban: Salak-an saja terus


4. Buah yang bikin seneng?
Jawaban: Sunkis


5. Jeruk yang identik dengan tempat wisata dunia?
Jawaban: Jeruk Bali.


6. Buah yang nyeremin?
Jawaban: Timun suri


7. Buah yang paham hukum?
Jawaban: Avocad.


8. Buah yang sering diincar polisi?
Jawaban: Buahndar narkoba.


Jadi, bermain tebak-tebakan adalah cara yang menyenangkan dan bermanfaat untuk menghibur diri dan orang lain, serta melatih kemampuan kognitif dan sosial.***