Tampilkan postingan dengan label anies baswedan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anies baswedan. Tampilkan semua postingan


KASATMATA.COM
- Gerakan TurunTangan menyelenggarakan Ayo Pulang di Pendopo Anies Baswedan, Jakarta Selatan, Minggu (24/3/2024) malam.


Ketua Gerakan TurunTangan, M Chozin Amirullah mengatakan bahwa Ayo Pulang diterjemahkan sebagai wadah bagi siapa saja yang selama 10 tahun lebih ikut menuntaskan berbagai permasalahan yang ada di sekitar.


"Dalam kurun waktu 10 tahun ini setidaknya terdapat total 96 TurunTangan yang tersebar di berbagai daerah. Selain itu juga ada sebanyak 15 inkubasi yang berhasil dilahirkan," ujar Chozin saat menyampaikan laporan di depan.


Chozin juga menyebutkan bahwa setidaknya terdapat lebih dari 200 project di daerah-daerah yang hingga saat ini masih terus berjalan dan digerakkan oleh para relawan.


Project tersebut terbagi atas lima bidang, yaitu: pendidikan, sosial kemanusiaan, kesehatan, lingkungan, dan edukasi politik.


Lebih lanjut, Chozin menginformasikan tidak hanya struktur Direktur Eksekutif yang memang saat ini masih dalam proses re-generasi. Tetapi jajaran Dewan Pembina mulai dari Ketua, Sekretaris, hingga Bendahara pun juga mengalami pergantian.


"Jadi memang saya ini kan sudah lumayan lama ya. Sekitar (kurang lebih) 7 tahun saya menjabat sebagai Ketua Gerakan TurunTangan. Maka dari itu, sudah saatnya gerakan ini mengalami re-generasi supaya lebih fresh dan segar," kata Chozin.


Kemudian dalam kesempatan yang sama, Founder Gerakan TurunTangan, Anies Baswedan mengibaratkan TurunTangan adalah sesuatu yang berdampak besar bagi masyarakat.


"Memang TurunTangan ini besar karena jumlah di daerah yang saat ini banyak. Tetapi di masing-masing daerah kan anggotanya tidak terlalu banyak. Jadi bisa dikatakan TurunTangan ini berawal dari hal-hal kecil di daerah tapi punya dampak yang besar," kata Anies.


Anies mengaku merasa bersyukur sebagian atau perwakilan dari yang pernah terlibat di Gerakan TurunTangan dapat berkumpul dan bersilaturahmi menuju keberkahan.


Ia berharap, hal ini dapat menguatkan semangat di antara ratusan ribu relawan yang hadir. Sehingga dapat menjadi pendorong penggerak perubahan bagi Indonesia.


"Saya berterima kasih bagi siapa saja yang sudah pernah dan selalu terlibat. Semoga ini menjadi forum untuk menguatkan network, silaturahmi, dan mempercepat pergerakan kita untuk berdampak bagi masyarakat," tutur Anies.


Sebagai informasi, Ayo Pulang merupakan project tahunan yang diselenggarakan oleh Gerakan TurunTangan pada saat Bulan Ramadhan.


Selain reuni antar relawan, tujuan diadakannya Ayo Pulang ini adalah untuk menjejaringkan para relawan yang tersebar di berbagai daerah. Harapannya, agar mereka dapat saling kolaborasi untuk terus berdampak.


Setelah reuni para relawan di Pendopo Anies Baswedan, salah satu rangkaian Ayo Pulang 2024 kali ini adalah Takjil On The Road (TOTR).


Untuk mendukung TOTR tersebut, Gerakan TurunTangan mengajak orang baik untuk terlibat dengan memberikan donasi yang dapat disalurkan melalui: Nomor rekening: 033901001501567 (BRI) a.n. Yayasan TurunTangan (Sertakan angka 88 di belakang nominalnya, misalnya Rp 2.000.088,-).

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Leonardus Wical Zelena Arga di +62 813-8721-2897.***


Oleh: Yusuf Blegur


UPAYA mengalahkan  Anies pada pilpres 2024 beraroma busuk kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif. Pada hakekatnya menjadi kemenangan moral dan ketinggian  martabat Anies. 


Konspirasi kejahatan rezim kekuasaan tanpa disadari sebenarnya sedang membuka jalan bagi datangnya kebenaran dan keadilan yang ekspresif.


Islam menuturkan lewat hadis bahwasanya dunia tak ubahnya seperti  bangkai seekor kambing yang cacat pula. Namun Rasullulah menegaskan walaupun demikian betapa banyak orang memperebutkannya bahkan dengan segala cara dan sanggup mengorbankan apapun. 


Rasulullah berabad-abad yang lalu mewanti-wanti, dunia yang hina ini akan menjadi ujian bagi orang-orang yang beriman.


Anies terlihat sesungguhnya memahami dan memaknai persfektif Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang visioner tersebut. Anies tak ubahnya sedang menghadapi dunia, permainan yang melalaikan dan penuh tipu daya. 


Namun Anies menyadari biar bagaimanapun bobroknya dunia termasuk Indonesia adalah medan perjuangan, sarana mencapai kesejatian akherat.


Pilpres 2024 yang dipenuhi kecurangan bahkan layak disebut kejahatan yang terstruktur, sistematis dan masif, menjadi ujian bagi integritas seorang Anies. 


Pikiran, ucapan dan tindakan Anies dalam membawa semangat perubahan dan perbaikan  bagi republik seperti menyusuri jalan setapak di bibir jurang yang tajam dan curam. 


Rekam jejak, rekam karya dan rekam prestasi membanggakan  yang menjadi syarat mutlak sekaligus fundamental karakter pemimpin dalam mengusung cita-cita kemakmuran dan keadilan suatu bangsa, harus tersingkir sementara menghadapi konspirasi jahiliyah. 


Negara telah menjadi alat dari konsorsium kejahatan formal dan konstitusional. Kekuasaan, uang dan jabatan semakin manifes dalam setan modern berwujud manusia di kalangan elit negeri ini.


Skenario jabatan tiga periode, upaya penundaan pemilu hingga cawe-cawe presiden menjadi konstruksi pemilu tanpa norma, etika dan moralitas. Pilpres 2024 telah membuktikan sindikasi kejahatan konstitusi dan demokrasi, membunuh rasa kemanusiaan dan Ketuhanan. 


Telanjang dan cukup detail kejahatan pemilu dipertontonkan hingga ke seantero dunia. Tak cukup sekedar menyingkirkan Anies saat membawa amanat rakyat yang terpinggirkan dan begitu berjaraknya dengan negara. 


Pilpres 2024 menjadi orkestrasi politik dinasti yang perlahan tapi pasti menggusur negara republik menjadi negara monarki.


KPU, MK dan DPR menjadi  moncong oligarki sekaligus garda terdepan kebiadaban pemerintahan.


Menjadi kapitalis, menjadi komunis, hingga Machiavellis dalam tata-kelola negara  berujung rezim kekuasaan yang menindas, dzolim dan represif. 


Rakyat selalu menjadi korban dan bulan-bulanan keserakahan dan kerakusan aparatur negara yang berlindung pada kepercayaan dan mandat rakyat. 


Dunia senantiasa berada dalam kegelapan sejak zaman jahiliyah sampai zaman modern sekalipun. 


Termasuk  Indonesia, tak sedikitpun bisa terhindar menghirup udara dari atmosfer global yang hipokrit. 


Bisa kah Anies bertahan dari polusi mental dan kejiwaan sebuah bangsa yang sedang sakit?. Sanggupkah ia menjadi oposisi yang sejatinya merupakan kesadaran memisahkan yang hak dan batil?. 


Akankah Anies tetap menjadi lilin-kilin kecil bagi mata hati dalam buta meraba keadilan dan  kesejahteraan rakyat Indonesia?. 


Tapi lepas  dari semua itu, yang terpenting mampukah Anies bertahan dari kelelahan dan tertatih-tatih menghidupi kebenaran dan menyuarakan kejujuran meski diterpa badai fitnah dan persekonggkolan  kejahatan atas nama negara?.


Setia kah Anies pada Kehormatan yang kian kental menjadi ruh dan raga konstruksi jalan politiknya?. Menjaga ahlak, menjaga kebersihan hati dan ketulusannya meski dibekap distorsi kekuasaan rezim. 


Kehormatan seorang Anies Baswedan pada hakekatnya telah mampu menjadi pemimpin meski tanpa birokrasi dan protokoler negara, sampai kelak datang pada waktunya. 


Kehormatan seorang Anies Baswedan dalam spirit “amar maruf nahi munkar” yang terus menghidupi kemanusiaan dan Ketuhanan dalam jiwanya. Aamiin.


Jangan takut, jangan mundur dan jangan menyerah menyuarakan dan menegakan kebenaran.***